Kali
ini saya bakal menceritakan pengalaman operasi USUS BUNTU yang saya alami
seminggu yang lalu, sebelumnya kita harus mengetahui apa itu usus buntu.
Usus
buntu atau yang bias disebut juga umbai cacing adalah sebuah usus kecil yang
terletak dibagian kanan perut yang hingga saat ini masih belum diketahui fungsi
dari usus buntu itu sendiri, untuk penyebabnya sendiri banyak yang bilang kalau
si usus buntu itu tersumbat oleh biji-bijian yang paling banyak disalahkan
adalah biji jambu batu dan cabe, setelah saya tanyakan pada dokter yang merawat
saya kemarin ternyata hal itu hanyalah sebuah mitos belaka, kenyataannya usus
buntu terjadi karena penyumbatan fases (kotoran), hal ini terjadi karena kita
mengalami gangguan pencernaan disebabkan kurang minum dan asupan serat.
Hal
itu menjawab kenapa selama beberapa bulan belakangan ini saya mengalami Diare,
waktu itu saya pikir itu hanya hal biasa dan akan kembali seperti semula, tanpa
saya sadari itu berlangsung selama berbulan-bulan.
Tepatnya
pada pertengahan Ramdhan kemarin saya mengalami sakit perut yang luar biasa,
kram yang tak kunjung henti saya rasakan selama 4jam, apapun yang saya lakukan
mulai dari tidur dengan berbagai posisi, memakai balsam sampai dikompres dengan
air hangat tidak membuahkan hasil, hingga saat itu saya ingin pergi kedokter
umum, tapi sayangnya dokter yang saya datangi ternyata sudah pulang, dan saya
langsung menuju ke sebuah klinik dekat rumah ternyata sama juga tutup, akhirnya
saya pergi ke rumah mertua, disana saya hanya di olesi balsam dan usap-usap
bagian punggung, dan berangsur-angsur sakit perutnya pun hilang, dan berganti
ke sakit perut bagian kanan, tapi yang ini tidak terlalu buruk dan menganggu
karena sakit hanya sekali-kali saja saat berjalan kaki.
Besoknya
sakit perut itupun tidak dating kembali hingga 1 minggu setelah lebaran dimana
saat itu saya sedang liburan di bali, bisa dibayangkan sakit perut kram di kota
orang, tidak ada sanak saudara, mau periksa ke dokterpun saya sungkan takutnya
memang penyakit serius dan diharuskan untuk dirawat, hingga saya putuskan untuk
menahannya dan berjuang menahan sakit selama 3jam disebuah kamar hotel, saat
itu pengobatan hanya dilakukan dengan memakai balsam, usap-usap punggung,
pijatan ditelapak kaki dan bila memungkinkan saya ajak jalan-jalan agar cepat
sembuh. Hingga akhirnya setelah 3jam berkutat dengan sakit yang luar biasa
hingga membuka matapun sangat sulit, sakit itu berangsur-angsur hilang dan
menyisakan sakit di perut bagian kanan lagi.
Setelah
kejadian itu saya bertekad bila nanti
kambuh lagi saya harus pergi langsung ke Rumah Sakit. Benar saja pada tanggal
06 ocktober 2015 tepatnya selasa pkl 21.00 wib saya kembali mengalami sakit
perut kembali, selama 2jam saya coba bertahan tapi mulai membujuk suami agar
mengantarkanku ke rumah sakit terdekat, awal suami tidak mau mengantar dengan
berdalih itu hanya gejala masuk angina tau Maag saja, hingga dia membelikan
obat maag, tapi sakit perutnya tidak kunjung hilang malah semakin menjadi,
hingga keluar kata-kata “saying, cepat kita kerumah sakit, bisi (takut) yuri
keburu mati” “mau nungguin yuri mati baru diantar ke rumah sakit?” sedikit
kasar memang, tapi kenyataannya bila memang saat itu dibiarkan saya mungkin
akan benar-benar meninggal mengingat saat itu menurut dokter USUS BUNTU saya
sudah pecah, dan apabila sudah menginfeksi organ-organ lainnya itu akan
berakibat sangat fatal.
Saat
itu pukul 23.30 saya sampai ke RS. PINDAD Bandung dengan memakai motor, suami
saya langsung mengurus pendaftaran dan saya langsung masuk IGD, saya langsung
ditangani oleh beberapa orang, mulai dari cek tekanan darah dan pijit-pijit
perut memastikan posisi sakitnya, saat itu saya langsung cek urin dan darah,
dan lewat cek darah itu saya langsung divonis usus buntu karena sel darah putih
sudah mencapai 17.000,- sedangkan Normalnya sel darah putih hanya 10.000,-
saja. Tak perlu banyak waktu dokter langsung menyuruh saya operasi pada pukul
05.30 wib, hanya selang beberapa jam saja saya harus melakukan operasi!!
Untungnya
sudah setahun ini saya mendaftar Asuransi Prudential jadi kami tidak terlalu
memikirkan biaya Rumah Sakit, bahkan hingga saya keluar RS kami tidak
mengeluarkan uang sepeserpun, karena semuanya sudah di Cover, dari mulai cek
lab, Operasi, rawat Inap, obat hingga berobat jalan nanti.
Setelah
dokter menyuruh saya operasi saya langsung diinfus dan melakukan Rontgen, pada
Pkl 02.00 wib saya sudah berada di ruang rawat inap tinggal menunggu untuk
operasi pagi harinya. Saat itu saya diharuskan untuk berpuasa dilarang makan
dan minum, karena memang saya pengidap insomnia saat itu saya saya belum bisa
tidur hingga pukul 03.00 wib
Hingga
waktu operasipun akhirnya tiba, saya memakai kursi roda diboyong ke ruang
operasi, disana saya diharuskan mengenakan baju operasi bewarna hijau, dibantu
suami saya pun berganti baju. Di ruang operasi saya ditangani oleh 3orang
dokter lelaki dan 1 perempuan salah satunya adalah dokter bedah lelaki, mulanya
perasaan biasa saja, hingga lama-kelamaan saya merasakan sesak nafas yang luar
biasa dan sakit perut yang kembali kambuh tak lama setelah dokter menghabiskan
cairan infus dengan lumayan cepat, beberapa menit saya berkutat dengan rasa
sakit, dokter mulai menyuntikan beberapa obat untuk mengurangi rasa sakit
tersebut dan berangsur-angsur rasa sakitpun mulai hilang, dan akhirnya dokter
bedahpun tiba dan saya langsung disuntik bius melalui infuse, hanya beberapa
detik kemudian saya sudah tak sadarkan diri dan operasipun dimulai.
Pada
Pkl 08.00 wib saya mulai sadarkan diri, saat itu saya masih berada di ruang
inap operasi, saya belum menyadari kalau operasi sudah selesai hingga saya mau
balik posisi badan menghadap ke Kanan saya merasakan sakit diperut, setelah
saya raba ternayata ada bekas operasi yang ditutupi perban lumayan panjang,
dari pusar ke bawah kira-kira 1jengkal, dengan infuse ditangan, selang oksigen
dihidung, selang untuk mengeluarkan darah diperut kanan dan selang buang air
kecil yang menancap di mrs.v, sayapun
terlelap tidur kembali.
4
hari saya dirawat dirumah sakit, hari pertama saya tidak bisa bergerak karena
bisa ganti posisi tidur maka perut akan sakit, hari kedua saya sudah bisa walau
sakit luar biasa menghadap kanan, kiri tapi saya paksa saja agar darah mengalir
lancar keluar dan cepat sembuh, hari ketiga selang pipis dibuka rasanya linu
sekali tapi semua terbayar dengan nikmatnya pipis langsung di WC, tak ada yang
menandingi, hari terakhir selang darah dicopot ini yang paling nyesek, karena
selang yang ini lumayan panjang, hingga membutuhkan 4x tarikan.
Selama
4 hari itu saya hanya makan susu dan bubur sum-sum saja, sungguh sangat tidak
nyaman, apalagi kalau ada yang membawa gorengan dan selama itu pula saya
dimandikan dengan dilap saja memakai air hangat oleh suami tercinta :*
Hingga
saat ini saya masih dalam proses penyembuhan rasa sakit hanya terasa disekitar
bekas jahitan saja, dan nanti sabtu saya harus ke RS lagi untuk melepas
jahitan. Setelah itu saya harus membuat NPWP dan No. rek untuk mendapatkan
Manfaat Prudential kalau tidak salah saya mendapatkan 300rb/hari rawat inap,
Alhamdulillah.
Semoga
tulisan ini bermanfaat dan tetap jaga kesehatan, karena Sehat itu Mahal dan
tetap bersyukur pada Allah Swt. Kita masih bisa melihat cerahnya mentari dipagi
hari J.
Sampe sekarang masih kerasa ga mba yg bekas operasi nya? Sy juga alumni pasien usus buntu, dulu sampe 2x operasi
ReplyDeleteKarena bekas operasinya jadi keloid, kadang suka sret2 perih2 gatal gimanaaaa gitu...
DeleteBiasanya sih cuma diteken2 doang hilang, pengennya sih digaruk2 brutal gitu tapi serem juga sih takut knapa2... Hahaha
Oia ko bisa operasinya sampe 2x gitu??
DeleteKan klo udah dioperasi kita gk bakalan usus buntu buat ke2xnya lagi, orang usus buntunya kan udah gk ada?
Mba nadia boleh sharing pengalamanya ga.? Saya 2 tahun lalu operasi usus buntu lalu skrg kumat lagi. Mohon balasanya
DeleteLoh bukannya usus buntu gk bisa kumat lagi ya? Soalnya pas operasi kan si usus buntunya udah dibuang, jadi ya kita gk punya yg namanya usus buntu lagi....
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteHufttt serem bngt ya mbak...jdi bener2 takut nih 😂 semoga saya gak mengalami ya,hehe..
ReplyDeleteKlo memang gejalanya sama, mending langsung periksa aja.. Klo blm pecah bisa dilakukan operasi kecil, jadi bekasnya juga kecil...
DeleteKlo saya wktu itu udah pecah jadi sayatannya panjang bgt sekitar 1jengkal, mana jadi keloid pula..
T. T
Serrem appendix, bila gejala yg drasakn sperti tertulis di ats, segera priksa dan jngn tunggu appendix. Ny pecah,, bahaya 😰😱
ReplyDeleteiya... ini juga untung masih selamat, telat dikit udah wassalam..
Delete:(
selamat Pagi, perkenalkan kami perwakilan Mahkota Medical Centre Surabaya Rep Office. kami adalah salah satu perwakilan di jawa timur. kami siap membantu dan memberikan:
ReplyDelete1. informasi seputar mahkota dan malaca malaysia
2. informasi fasilitas & kesehatan
3. Appoitment dokter dan arange perjalanan sampai akomodasi dengan Company Rate kami
4. Second opinion langsung dari Dokter kami.
5. Claim asuransi
Semua pelayanan ini FREE of Charge, walaupun hanya untuk bertanya atau sekedar second opinion dari Dokter lain kita siap membantu .Jika Membutuhkan infomasi tentang Mahkota Medical Centre Melaka Malaysia, silahkan hubungi kantor perwakilan kami….
Surabaya Representative Office
Mahkota Medical Centre
Jl. Barata Jaya XIX / 31C
Surabaya 60131 – Indonesia.
031-5020588 / 5026502
WA : +6281 331777697
Email : mmcsurabayaoffice@gmail.com
Instagram : https://www.instagram.com/mmcsurabayaoffice/
http://mahkotamedicalcentresurabayaoffice.blogspot.co.id/
Jd serem yg mau periksa lanjut lagi. .
ReplyDeleteKemarin sya dr RS dan di nyatakan usus buntu,
Hri ini harus balik lg untuk periksa ke dokter bedah.
Tp rasa nya jdi takut stlah BCA ini. ..😭😭😭😭
semangat mbak, yg penting bisa sehat kembali... :D
Deletekeep strong!!!
Samaaaa ...
ReplyDeleteYa Allah ,, hari ini jg saya harus check up lg nunggu keptsn dokter kpn di operasi nya 😢😢😢😢 dan saya memang sdh positif tersangka appendict ..
Pas baca parno.
semangat, yang penting sehat dan bisa beraktifitas seperti sebelumnya...
Deletemba yuri, adik saya divonis usus buntu.kebetulan besok mau konsultasi ke dr bedah di rsu pindad. boleh tau waktu itu mba yuri sama dokter siapa?
ReplyDeleteWadduh saya gk tw sama dokter siapa... Soalnya suami yg ngurus2... Yg pasti sih cowo...
DeleteDari thn 2017 ada kambuhan berulang atau operasi lagi karena efek pecahnya usus buntu ga mba? Anak saya akibat pecahnya usus buntu kata dokter 150cc nanah yg di bersihkan. Terimakasih sebelumnya atas responnya mba
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak saya,gk ada kambuhan sampe sekarang..
DeleteKalau saya operasi 2x itu gak lama dari operasi yang pertama, tepatnya kurang lebih 1-2 minggu setelah operasi pertama karena infeksi. Sepertinya dokter bedah yang sebelumnya tidak terlalu memperhatikan kondisi pasien stlh operasi kurang steril juga dan indikasi malpraktik luka operasinya bocor menimbulkan pneumonia sampai cairan infeksinya hampir menyebar dan merendam paru paru. saya masuk ICU untuk operasi yang kedua
ReplyDeleteWadduh parah banget mbak itu, sampe masuk Icu juga T.T
DeleteMoga mbaknya diberi kesehatan selalu...